Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman meminta Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat se-Indonesia kreatif di masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan, di masa Covid-19 ini perlu memiliki kreativitas dan model sosialisasi inovatif dengan menggunakan teknologi informasi,” kata Arief saat membuka pertemuan dan ramah tamah secara daring Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Senin (4/5/2020).
Menurut Arief dibutuhkan ide-ide yang baik dalam menjalankan metode sosialisasi, pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat dengan tetap bekerja sama dengan berbagai lembaga. Meski anggaran tahun ini sangat terbatas (karena dikurangi untuk penanganan Covid-19), namun dia meminta tidak boleh mengurangi kreativitas dari kegiatan yang dijalankan.
"Melalui pertemuan hari ini, kita perlu (menyamakan) pandangan dan gagasan dalam merumuskan metode sosialisasi dan pendidikan pemilih di masa pandemi Covid-19," kata Arief.
Anggota KPU Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi mengajak jajaran KPU/KIP provinsi dan KPU kabupaten/kota untuk memaksimalkan media daring dan fungsi kehumasan di semua jajaran KPU.
Menurut pria yang akrab disapa Raka, KPU melalui humas yang ada harus terus memberikan informasi terkait persiapan Pemilihan 2020 dan lainnya. Sebab humas menurut dia merupakan corong penyampaian informasi kepemiluan di masyarakat.
“Kita perlu melakukan riset kecil seberapa banyak konten media sosial kita gunakan untuk sosialisasi. Saya berharap konten dan akun resmi media sosial KPU benar-benar digunakan untuk publikasi Pemilu dan Pemilihan,” ucap Raka.
Anggota KPU Viryan mengatakan, ada beberapa review dan catatan berkaitan dengan program sosialisasi pendidikan pemilih dan partisipasi masyarakat. Catatan itu antara lain target tingkat partisipasi pemilih untuk pemilihan kepala daerah 79 persen.
Menurut Viryan, target yang disampaikan ketika rapat pimpinan nasional KPU dan KPU/KIP provinsi se-Indonesia tersebut menjadi tantangan baru dalam pelaksanaan di masa pandemi Covid-19.
Hal senada disampaikan Anggota KPU RI Pramono Ubaid Tantowi agar jajarannya KPU se-Indonesia terus memaksimalkan dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana sosialisasi dan pendidikan pemilih. Salah satu tantangan penyelenggara pemilu pada Pemilihan 2020 menurut dia adalah potensi maraknya berita bohong (hoaks). “(Maka dari itu) buatlah konten-konten dan narasi untuk edukasi yang baik, dengan literasi yang bagus dan mencerahkan,” pesan Pramono.
Meski begitu Pramono mengatakan hambatan semacam itu dapat dikikis dengan cara mencerdaskan pemilih secara luas. Hal itu sudah terbukti sukses pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu dimana literasi yang baik mencegah hoaks meluas di masyarakat. "Maka perlu ada narasi dan tampilan-tampilan dalam meningkatkan literasi politik dan Kepemiluan di tengan pandemi," tutup Pramono.
Hadir dalam pertemuan ini Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU RI Eberta Kawima, Kepala Biro Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat Nur Syarifah, Kepala Bagian Publikasi dan Sosialisasi Informasi Pemilu pada Biro Teknis dan Hupmas Kadar Setyawan dan jajaran Biro Teknis dan Hupmas KPU RI.
Sumber Berita : kpu.go.id