Bimtek Sidalih Mulai dari Tahapan Hingga Cyber Hygine


Jakarta- Usai dibuka secara resmi, Senin (9/3/2020) pagi, para peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) langsung mendapatkan materi dikelas. Sebanyak 232 peserta yang terdiri dari anggota KPU divisi data serta operator KPU provinsi dan kabupaten/kota mendapat pengarahan langsung dari para pemapar kompeten.

Untuk kelas anggota KPU hadir pemapar para Anggota KPU RI, Evi Novida Ginting Manik, Ilham Saputra, Pramono Ubaid Tanthowi serta Viryan. Sementara dikelas operator, peserta mendapat pelatihan dari tim KPU RI Biro Datin serta tim Universitas Indonesia-Center for Study Government Administive Reform (UI-CSGAR).

Evi Novida Ginting Manik disalah satu kelas menyampaikan pentingnya pemahaman alur tahapan Pemilihan 2020 berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 1 Tahun 2020. Dia juga menekankan pentingnya akurasi data guna mendorong keterbukaan. Lain dari itu perempuan asal Sumatera Utara ini berpesan agar jajarannya yang memang menangani pemutakhiran data pemilih tidak membatasi diri pada persoalan data dan angka tetapi juga mampu mempelajari kondisi di lapangan baik sosial maupun politik. “Dengan seperti itu anda bisa cari jalan keluar kendalikan PPDP, PPS dan akan mendapat hasil yang valid dan akurat,” ujar Evi.

Ilham Saputra pada kesempatan yang lain menekankan pentingnya Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang mumpuni guna mendukung kerja-kerja kepemiluan ditingkat bawah. PPS sendiri pada tahapan daftar pemilih bertugas membantu KPU kabupaten/kota dalam pemutakhiran data pemilih. “PPS memegang peranan penting dalam proses coklit, (jadi mohon) PPS ini cari orang-orang yang berintegritas," tegas Ilham.

Dipaparan yang lain Pramono Ubaid Tanthowi lebih mengingatkan jajarannya agar memahami alokasi anggaran yang tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 63 Tahun 2020. Dia berharap tidak ada persoalan terkait anggaran yang mengganggu jalannya tahapan Pemilihan 2020. “Mudah-mudahan persoalan anggaran tidak timbulkan perosalan berkepanjangan. Saya pesan kalau ada daerah yang anggarannya terkendala sampaikan ke KPU provinsi sehingga segera dilaporkan ke KPU RI," pinta Pramono.

Sementara itu Viryan lebih teknis menjelaskan pentingnya cyber hygine untuk menekan potensi kerawanan gangguan pada software dan hardware. Pria asal Kalimantan Barat juga menginformasikan bahwa kini KPU RI telah meminta jajarannya untuk menggunakan email yang dikelola lembaganya. “Intinya adalah email gunakan email kpu.go.id, berikutnya jaga perangkat, jangan sembarangan instal atau download aplikasi, sebaiknya dari google play atau excel, dan sebagainya," kata Viryan.

Di kelas operator, suasana menarik juga terlihat ketika peserta diajak memahami pembaruan fitur pada Sidalih 4.0. Melalui praktek dengan bimbingan langsung tim Datin KPU RI serta UI-CSGAR diharapkan peserta lebih cepat memahami fitur baru yang ada diaplikasi tersebut. Selain itu, seluruh operator juga diberi pemahaman terkait cyber hygine dan e-coklit mulai dari fungsi, tujuan, cara kerja dan hasil. 

Sumber : hupmas kpu ri bil/foto: jap/ed diR)
Sumber Berita : kpu.go.id

Bagikan Ke

Author:

Kami atas nama Muh. IqbaL Qadapi selaku editor dari Web Site KPU-Bulukumbakab.com