Kota Batu - Pelaksanaan kegiatan Workshop Evaluasi Pendidikan Tinggi Program Magister Konsentrasi Tata Kelola Pemilu yang dilaksanakan selama 4 dari tanggal 5-8 September 2017 di Kota Batu Malang, memasuki hari ketiga para peserta yang terdiri dari 13 orang penulis modul atau bahan pengajar tata kelola pemilu, masing-masing berasal dari universitas yang bekerjasama dengan KPU.
Agenda pada hari ketiga para penulis memaparkan hasil revisi modul tata kelola pemilu serta melengkapi bahan modul yang masih belum lengkap terkait logika tata kelola pemilu atau logic governance pada setiap modul yang ditulis.
Abdul Gaffar Karim perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai penyaji dalam workshop ini mengungkapkan “riset mahasiswa tata kelola pemilu diharapkan bersifat aplikatif atau real.” ujarnya
Hal ini diharapkan menjadi upaya pengetahuan sebagai alat praktis bukan analisis semata, saat ini penyeimbang bobot teori dan praktik masih 60 banding 40. Para penulis modul akan menyepakati terkait standar tesis, menyusun rubrikasi bersama terkait penilaian tesis serta metode penyampaian modul kepada mahasiswa tata kelola pemilu.
KPU berkeinginan untuk merangkum seluruh konsorsium agar menjadi standarisasi kesetaraan antar anggota konsorsium dan berharap setiap executive summary tesis dapat dikirim kepada KPU serta bagi mahasiswa cumlaude akan didukung untuk menerbitkan jurnal.
Anggota KPU Viryan mengharapkan pada tahun 2019 “ada anggota konsorsium menjadi penyaji di forum internasional terkait kepemiluan karena negara yang sedang transisi demokrasi membutuhkan referensi acuan kepemiluan” ungkapnya.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Lucky Firnandi Majanto mengatakan “diharapkan para mahasiswa yang lulus ini dapat mengabdi kepada KPU serta dapat mengisi jabatan fungsional tertentu penata kelola pemilu yang telah disetujui oleh Menpan dan RB”.ungkapnya.
Agenda pada hari ketiga para penulis memaparkan hasil revisi modul tata kelola pemilu serta melengkapi bahan modul yang masih belum lengkap terkait logika tata kelola pemilu atau logic governance pada setiap modul yang ditulis.
Abdul Gaffar Karim perwakilan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai penyaji dalam workshop ini mengungkapkan “riset mahasiswa tata kelola pemilu diharapkan bersifat aplikatif atau real.” ujarnya
Hal ini diharapkan menjadi upaya pengetahuan sebagai alat praktis bukan analisis semata, saat ini penyeimbang bobot teori dan praktik masih 60 banding 40. Para penulis modul akan menyepakati terkait standar tesis, menyusun rubrikasi bersama terkait penilaian tesis serta metode penyampaian modul kepada mahasiswa tata kelola pemilu.
KPU berkeinginan untuk merangkum seluruh konsorsium agar menjadi standarisasi kesetaraan antar anggota konsorsium dan berharap setiap executive summary tesis dapat dikirim kepada KPU serta bagi mahasiswa cumlaude akan didukung untuk menerbitkan jurnal.
Anggota KPU Viryan mengharapkan pada tahun 2019 “ada anggota konsorsium menjadi penyaji di forum internasional terkait kepemiluan karena negara yang sedang transisi demokrasi membutuhkan referensi acuan kepemiluan” ungkapnya.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Lucky Firnandi Majanto mengatakan “diharapkan para mahasiswa yang lulus ini dapat mengabdi kepada KPU serta dapat mengisi jabatan fungsional tertentu penata kelola pemilu yang telah disetujui oleh Menpan dan RB”.ungkapnya.
Sumber : kpu.go.id