Viryan menekankan pentingnya Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) sejak berlakunya undang-undang 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum. Melalui undang-undang tersebut, KPU berkewajiban melakukan pemutakhiran dan memelihara data pemilih berkelanjutan.
"Dengan pendektan sekarang yang kita lakukan ini model yang memadai supaya kita memutakhirkan, misalnya di salah satu Kabupaten teman-teman KPU Kabupaten sampai turun ke desa-desa, pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) bisa diketahui, pemilih ganda diketahui, kalau ini dilakukan terus menerus maka keceurigaan serta potensi manipulasi akan terminimalisir," ungkap Viryan
Muaranya, sambung pria kelahiran Pontianak itu, tercipta peningkatan kualitas Data Pemilih jelang Pemilu 2024. Untuk itu saat ini, metode pemutakhiran terus dikembangkan."Tujuan utama adalah ketika tahapan pemilu 2024 dimulai daftar pemilihnya sudah lebih baik, kemudian karakteristik data KPU dan Dukcapil dapat dipahami para pihak. Nah, Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kita bisa meningkatkan kualitas data pemilih," tendas Viryan
Senada dengan Viryan, Pramono juga menyampaikan pentingnya PDPB menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, PDPB merupakan solusi untuk mengurai akar persoalan yang selama ini muncul saat Pemilu.
"Saat ini masih masa transisi, nanti jelang Pemilu 2024 tetap ada penyusunan data pemilih namun kita gabungkan dengan inisiatif yang kita dorong pada pmilu 2019 lalu. Kita punya komitmen untuk menyusun daftar pemilih pemilu 2024 dengan kualitas DPT yang lebih baik dengan dari pemilu lampau," tutup Pramono
Sebagai informasi, kegiatan Rakor dihadiri Ketua KPU Provinsi NTT, Thomas Dohu dan Anggota beserta jajaran KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT serta pemangku kepentingan terkait. Kegiatan dilakukan secara daring demi menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Sumber Berita : kpu.go.id
