Seputar Hari Buruh 1 Mei 2020 di Tengah Pandemi Corona

Jakarta - Tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh Internasional atau May Day. Menurut sejarahnya, saat itu pada 1 Mei 1886, ada sekitar 350 ribu buruh mogok massal di beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS). Mereka diorganisir oleh Federasi Buruh Amerika. Kaum pekerja menuntut perbaikan kesejahteraan dan jam kerja 8 jam sehari. Pada saat itu, buruh dipaksa bekerja hingga 15 jam sehari.

Pada 3 Mei 1886, pemerintah mengirim sejumlah polisi untuk meredam mogok kerja di pabrik McCormick. Polisi menembaki para buruh yang melakukan aksi mogok. Empat orang tewas, puluhan luka-luka. Kalangan buruh pun marah dan mereka melakukan aksi pada 4 Mei di lapangan Haymart.

Aksi yang diikuti puluhan ribu buruh ini awalnya berjalan damai. Namun tiba-tiba sebuah bom meledak. Tidak diketahui siapa yang meledakkan bom. Seorang polisi tewas dan belasan terluka. Polisi membalas dengan menembaki para buruh.

Karena kejadian ini, pimpinan buruh dijatuhi hukuman gantung. Masyarakat marah atas hasil hasil pengadilan. Mereka mendesak pemerintah untuk membebaskan para aktivis buruh yang ditahan. Aktivis buruh pun dibebaskan. Sejak saat itulah diperingati sebagai Hari Buruh.

Sedangkan di Indonesia, setiap tanggal 1 Mei selalu dirayakan oleh buruh dengan melakukan unjuk rasa di berbagai kota. Kala itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan hadiah bagi para buruh. Pemerintah Indonesia menjadikan Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap 1 Mei sebagai hari libur nasional. Libur 1 Mei mulai berlaku sejak tahun 2014.

Hari buruh di tengah pandemi Corona seperti sekarang ini, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta para buruh untuk memanfaatkan hari buruh sedunia dengan saling membantu. Hal ini tentu akan berdampak kepada semangat bagi buruh yang di PHK akibat Corona.

"May Day-nya virtual saja, atau mungkin saling membantu para buruh. Temanya Ayo Bantu Buruh, May Day dengan itu, kasih sembako, kasih bantuan, itu akan menyemangati," kata Ganjar, Selasa (28/4/2020) kepada detikcom.

Ganjar menjelaskan, di Jawa Tengah ada sekitar 45.000 buruh yang di PHK dan dirumahkan akibat pandemi Covid-19 atau Corona yang berdampak pada perekonomian. Sehingga Ganjar menghimbau agar May Day atau Hari Buruh 2020 kali ini bisa mengambil tema "Ayo Bantu Buruh".

Sumber Berita : News.Detik.com

Bagikan Ke

Author:

Kami atas nama Muh. IqbaL Qadapi selaku editor dari Web Site KPU-Bulukumbakab.com